Siapa pasti menginginkan keindahan?
Apalagi jika ini untuk di lingkungan rumah yang menjadi tempat istirahat
sesudah lelah bekerja. Begitu juga dengan lingkungan kantor, supaya
bekerja menjadi lebih nyaman bagi para pekerjanya dan juga bagi calon
klien yang sedang berkunjung maka keindahan harus di buat. Untuk itu,
saat ini mulai banyak bermunculan usaha pembuatan taman vertikal yang
begitu diminati kalangan perumahan dan kantor untuk menyajikan keindahan
dengan lahan yang terbatas.
Meskipun saat ini lahan penghijauan semakin sempit, namun bukan
berarti usaha pembuatan taman jadi sepi peminat. Belakangan ini semakin
diminati pembuatan taman dalam bentuk vertikal, hal ini karena pembuatan
taman vertikal cukup dengan lahan yang sempit. Maka dari itu peluang
usaha pembuatan taman vertikal masih sangat menjanjikan.
Taman
vertikal atau vertical garden mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun
2010. Taman vertikal merupakan taman yang dibuat dengan media vertikal
untuk menyiasati sempitnya lahan. Sering juga di sebut dengan istilah
vertical landscape, green wall, jardin garden, atau living wall.
Saat
ini pengembang mal dan kluster perumahan baru biasanya menjadikan taman
vertikal sebagai bagian dari desain ruangan, begitu juga dengan
perkantoran. Jangka waktu pengerjaan taman sangat bergantung pada luas
bidang. Untuk lahan seluas 20 meter persegi, biasanya pengerjaannya
memakan waktu hingga dua minggu.
Salah satu alasan jasa pembuat
taman vertikal semakin diminati adalah lahan untuk membuka area hijau di
rumah atau perkantoran saat ini semakin sempit. Tarif jasa pembuatan
taman vertikal memang masih dianggap terlalu mahal. Salah satu sebabnya,
bahan baku pembuatan bidang taman cukup mahal. Di luar negeri bisa
belasan juta per meter per segi (m²). Di sana, vertical garden merupakan
bagian dari seni. Di Indonesia sendiri tarif pembuatan vertical garden
mulai Rp 2,1 juta hingga Rp 2,4 juta per m², atau untuk ukuran kecil
seperti di perumahan bisa di pakai sistem borongan sekitar Rp 3 juta -
Rp 5 juta sudah termsuk tanaman. Dengan keuntungan yang diperoleh dari
usaha ini rata-rata mencapai 30%.
Luas bidang proyek taman
vertikal untuk rumah rata-rata 20 m², sedangkan perkantoran atau hotel
dapat mencapai 800 m² dalam satu proyek. Dengan menggarap sekitar 20
proyek per bulan, usaha pembuatan taman vertikal mampu menghasilkan
omzet ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah per bulan.
Dibutuhkan ahli arsitektur
Guna memulai usaha pembuatan taman vertikal ini paling tidak mesti mempunyai seorang arsitek. Sebab,
usaha ini
erat kaitannya dengan desain. Untuk bidang yang luas tentu membutuhkan
penanganan yang khusus, misalnya sistem irigasi dan penataan bidangnya.
Tidak dapat hanya asal tempel. Walaupun begitu, arsitektur tidak harus
melulu yang lulusan perguruan tinggi. Bagi anda yang mengutahui seluk
beluk pertamanan dan tanaman hias juga bisa di bilang arsitektur
walaupun hanya belajar secara otodidak.
Disamping ada arsitek,
mengelola bisnis pembuatan taman vertikal juga memerlukan sekitar tiga
tenaga kerja tetap yang berfungsi sebagai administrasi dan pemasaran.
Investasi kantor sebagai modal usaha juga tidak besar, hanya membutuhkan
komputer dan perlengkapan kantor untuk mengurus izin usaha seperti CV
untuk lebih meyakinkan calon pelanggan dan ketetapan hukum.
Dibutuhkan rekanan usaha tanaman hias dan pembuat media tanam
Yang tidak kalah penting, kita juga
mesti mempunyai rekanan usaha tanaman hias atau nursery. Jika telah
memutuskan menjalankan usaha jasa ini dengan serius, artinya kita harus
menyiapkan tim pemasaran dan sebagainya. Sebaiknya kerja sama dengan
rekanan usaha tanaman hias dilakukan dengan ikatan penandatanganan bukti
kerja sama. Tujuannya, agar pasokan tanaman dan kualitas tanaman yang
kita dapat selalu terjaga. Sebab, tanaman adalah barang pokok dari usaha
pembuatan taman vertikal.
Untuk memperoleh rekanan nursery tidak
terlalu sulit. Banyak tempat yang menjadi pusat beberapa nursery di
pinggiran jalan di kota kita maupun yang khusus seperti di kawasan
puncak, Bogor. Kita dapat mengajukan permintaan jenis tanaman yang
sebaiknya ditanam. Biasanya tanaman untuk taman vertikal yang berjenis
perdu yang tidak berbatang keras, dan juga tidak mudah diserang hama.
Dalam
sekal kecil usaha pembuatan taman vertikal juga bisa di jalankan.
Asalkan kita sudah mempunyai latar belakang arsitektur, mempunyai
rekanan nursery dan mempunyai kenalan tukang yang sudah biasa
mengerjakan tugas ini. Usaha ini juga tidak memerlukan investasi
peralatan tukang. Sebab, pembuatan media taman bisa dilakukan di
workshop rekanan, tinggal dipantau saja proses pembuatannya. Media tanam
biasanya berupa panel atau baja ringan.
Sesudah media tanam
selesai dibuat, proses selanjutnya adalah memasang di lokasi taman
vertikal, lantas tinggal memasang tanaman yang diinginkan sesuai dengan
desain. Kebutuhan tukang juga bervariasi, ini mengikuti luas bidang yang
di garap. Untuk tukang bisa dibayar secara harian, biasanya rekanan
tanaman hidup sanggup juga mencarikannya. Yang jelas, saat melakukan
pemasangan, tukang-tukang ini tetap mesti dipandu.
Dalam sekali
proyek, pengeluarannya antara lain untuk membeli bahan baku media tanam
(32%), tanaman (15%), membayar tukang (15%), pengeluaran operasional
promosi, dan gaji karyawan tetap (8%). Pengeluaran terbesar bukan pada
tanaman, namun pada pembuatan media tanamnya.
Jika kita dalam
sebulan saja bisa mengerjakan dua proyek saja, omzet yang mungkin kita
dapat sudah cukup besar. Pengembalian modalnya tidak menunggu waktu
lama. Misalkan, dua proyek tersebut masing masing seluas 50 m² dengan
tarif jasa sekitar Rp 2,1 juta per m², artinya kita dapat mengantongi
omzet sebesar Rp 210 juta per bulan dari bisnis ini. Dengan Keuntungan
rata rata bisa sekitar 30%.
Berikut adalah tips membuka usaha pembuatan taman vertikal
- Hitung modal saat membuka usaha jasa
pembuatan taman vertikal. Catat beberapa kebutuhan yang harus ada
sebagai penunjang agar konsumen yang datang dapat diberikan keleluasaan
untuk memilih. Permodalan tentu saja meliputi sewa tempat dan contoh
taman seperti jenis pohon, semak, rumput, kolam, sungai buatan, air
mancur, tebing buatan, batu alam, dan lain sebagainya.
- Miliki arsitektur atau ahli
pertamanan, perdalam ilmu estetika tentang masalah pertamanan. Kita
dapat mempelajarinya dari buku atau majalah yang membahas pertamanan,
kita juga bisa melakukan survey kecil kecilan pada perumahan yang
mempunyai desain taman unik, taman kota, atau taman di perkantoran. Olah
kreativitas kita hingga dapat menciptakan desain taman yang unik dan
paling dicari.
- Miliki rekanan tanaman hias atau
nursery, ini juga bisa menghemat modal usaha hingga kita tidak perlu
menanam sendiri dan kebutuhan tanaman kita dapat terjaga.
- Miliki rekanan untuk membuat media taman. Media tanam biasanya berupa panel atau baja ringan seperti tebing buatan.
- Lakukan promosi dengan menyebarkan
pamflet atau brosur, termasuk mendatangi beberapa tempat yang
menjanjikan seperti perumahan, perkantoran, atau pengembang perumahan.
Lakukan juga promosi secara online.
- Berikan kenyamanan konsumen tidak
hanya dengan tempat yang nyaman tetapi juga kenyamanan dari sisi
konsultasi. Kita dapat memberikan pilihan tema taman vertikal dan
tanamannya pada konsumen seperti gaya bali, gaya tropis, gaya minimalis,
atau gaya modern.
- Perdalam ilmu tentang tanaman agar
kita bisa menjelaskan pada konsumen jenis tanaman apa yang cocok untuk
mereka, termasuk bagaimana cara merawatnya agar tidak mudah mati.
- Buat portofolio kita semenarik
mungkin. Gandeng rekan rekan atau keluarga kita sebagai uji coba pertama
untuk pembuatan portofolio. Semakin banyak portofolio kita, semakin
luas pula kesempatan kita memperoleh konsumen.
Semoga
peluang usaha pembuatan taman vertikal ini bisa menginspirasi anda, saatnya bergerak sekarang