Home » » KERAJAAN SINGHASARI

KERAJAAN SINGHASARI

Written By mydewi on Selasa, 12 Maret 2013 | 02.02


        Kerajaan singhasari berdiri pada tahun 1222 M,yang terletak di sebelah utara Malang,Jawa Timur.Berawal dari  keberhasilan Ken Arok menggulingkan Awuku Tumapel yang bernama Tunggul Ametung . Ketika itu, Tumapel menjadi kerajaan Kediri. Kedudukan Ken Arok semakin meningkat setelah mendapat dukungan dari kalangan Brahmana untuk memberontak  melawan kediri dibawah pimpinan Raja Kertajaya

      
          Kekalahan kediri di desa Ganter mengakibatkan tidak ada lagi kerajaan yang berkuasa du Jawa Timur. Keadaan ini memberikan peluang bagi Ken Arok untuk membuat kerajaan baru di Tumapel. Namanya adalah kerajaan SINGHASARI . meskipun runtuh dikemudian hari , tapi kerajaan tersebut merintis berdirinya kerajaan terbesar di Nusantara, yakni Kerajaan MAJAPAHIT.

Sumber Sejarah Kerajaan Singhasari
           
        Sumber sejarah kerajaan Singhasari ,berupa kitab, catatan, dan prasasti. Antara lain sebagai berikut :
Ø  Kitab Paraton, yang menceritakan riwayat Raja – raja Singhasari.
Ø  Kitab Negarakartagama, yang memuat silsilah raja – raja Majapahit yang berhubungan dekat dengan raja – raja Singhasari.
Ø  Berita Cina, yang menyatakan bahwa Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukannya untuk menaklukan Kerajaan Singhasari.
Ø  Peninggalan berupa bangunan candi yng menjadi makam raja – raja Singhasari, seperti candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singhasari

Sistem Pemerintahan

1)   Ken Arok (1222–1227)

Pendiri Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja Singasari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227 Ken Arok dibunuh oleh Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok terbunuh dengan keris yang digunakannya untuk membunuh Tunggul Ametung. Ken Arok
dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan SiwaBuddha.
2)   Anusapati (1227–1248).

Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam.
Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
3)   Tohjoyo (1248)

Dengan meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana
.
4)   Ranggawuni (1248–1268)

Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari.
Pada tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardana meninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
5)   Kertanegara (1268–-1292)

Kertanegara adalah Raja Singhasari terbesar sekaligus terakhir.Ia adalah negarawan ulung yang cenderung totaliter. Akibatnya, sejumlah langkah pembaruan yang dilakukannya mengundang dukungan sekaligus kebencian.

Beberapa Kebijakan Kertanegara
Ø   Menggati Mahapatih Raganatha dengan Aragani yang                      dilatarbelakangi oleh ketidak setujuan Raganatha terhadap cita- cita Kertanegara menyatukan seluruh Nusantara dibawah Panji Singhasari.Selanjutnya, Raganatha ditugaskan sebagai adhyaksa di Tumapel.
Ø  Mengirim ekspedisi militer bernama Pamalayu ke sumatera. Ekspedisi pada tahun 1275 M itu bertujuan menaklukan Kerajaan Melayu. Selain kerajaan Melayau, Kertanegarabjuga menaklukan Bali, Pahang, Sunda, dan Gurun (vietnam).
Ø  Menjalin persahabatan dengan raja Champa yang bernama Jayasingharwaman III, tujuan untuk menahan ekspedisi Kubilai Khan dari Mongol.

Kubilai Khan beberapa kali mengirim utusan kepada Kertanegara agar tunduk kepada Mongol. Karena kesal, Kertanegara mengirim kembali utusan itu setelah mukanya dirusak. Tindakan itu membuat Kubilai Khan menjadi murka. Ia kemudian mengirim tentaranya ke Jawa untuk menghancurkan Kertanegara. Namun, maksud itu tidak terpenuhi karena Singhasari telah hancur akibat pemberontakan dari raja bawahan .

 Aspek Kehidupan Agama
               
                 Kerajaan Singashari mengangkat seorang Dharmadyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara didharmakan sebagai Syiwa Buddha di candi Jawi, di Sagala bersama – sama dengan permaisurinya yang diwujudkan sebagai Wairocana Locana, dan sebagai Bairawa di candi Singasari. Terdapat prasasti pada lapik (alas) arca Joko Dolog yang ada di taman Simpang di Surabaya, yang menyebutkan bahwa Kertanegara dinobatkan sebagai Jina atau Dhyani Buddha yaitu sebagai Aksobya. Sedangkan arca Joko Dolog itu sendiri merupakan arca perwujudannya. Sebagai seorang Jina ia bergelar Jinanasiwabajra.

Aspek Kehidupan Budaya

                Ditemukan peninggalan candi – candi dan patung – patung diantaranya candi Kidal, candiJaga, dan candi Singasari. Sedangkan patung – patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambang kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (Kedua patung Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).




Keruntuhan Singhasari

                  Singhasari runtuh akibatpemberontakan Jayakatwang. Jayakatwang adalah raja Kadiri yang merupakan bawahan Kertangara. Dalam pemberontakan itu ia bersekongkol dengan Arya Wiraja(Banyak Wide) , bupati sumenep. Ketika itu kekuata militer Singhasari lemah karena terlalu banyak pasukan yang dilibatkan pada ekspedisi ke sumatera, bali, dan daerah lainnya. Kekuatan Singhasari semakin lemah dengan pengkhianatan salah seorang panglimanya, yakni Ardaraja,putera Jayakatwang sendiri. Kesempatan itu digunakan oleh Jayakatwang untuk menghancurkan Singhasari.
                   Serangan pasukan Kediri tidak terbendung lagi. Kertanegara gugur dalam serangan itu,Salah seorang panglima Singhasari, yakni Raden wijaya berhasil menyelamatkan diri dengan 3 serangkai :Ranggalawe,Sora dan Nambi. Mereka melarikan diri ke kudadu. Kemudian , atas bantuan kepala deasa kudadu, ,ereka meminta perlidungan upati sumenep,Arya wiraraja. Pada tahun 1292 M, berakhirlah Kerajaan Singhasari.
               
  Peninggalan Kerajaan Singhasari
                  
Ø  Arca Dwarapala
Ø Candi Singasari
Ø Candi Jago
Ø Candi Kidal
Ø Arca Prajnaparamita
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

22 Februari 2015 pukul 19.41

Mau tanya, siapa nama isteri Wongateleng, yaitu ibunda dari Mahesa Cempaka?

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. MY DEWI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger